logo
Tujuan Pembelajaran
    Siswa mengetahui proses terbentuknya teori tektonik lempeng

Teori Tektonik Lempeng

Perhatikan peta dunia pada Gambar di bawah ini. Jika kamu memotong gambar masing-masing benua yang ada, kemudian menyatukannya kembali, apakah yang terjadi? Ternyata potongan benua tersebut akan membentuk kesatuan seperti sebuah puzzle.

Peta Dunia

(Sumber:vectortemplates.com)

Gambar 10. Peta Dunia

Berdasarkan fakta tersebut, seorang ahli meteorologi asal Jerman bernama Alfred Wegener mengajukan sebuah teori yang dikenal dengan teori pergerakan benua (continental drift). Dalam teorinya, Wegener menjelaskan bahwa pada zaman dahulu, semua benua di Bumi menyatu membentuk sebuah daratan yang sangat luas (Pangeae). Sekitar 200 juta tahun lalu benua tersebut terpisah dan bergerak menjauh secara perlahan. Perhatikan gambar animasi dibawah ini

Peta Dunia

(Sumber:slideshare.com)

Gambar 11. Pangea

Selain fakta benua yang ada di bumi seperti puzzle, penemuan fosil juga mendukung teori pergerakan benua. Salah satu buktinya dengan adanya penemuan fosil Mesosaurus di Amerika Selatan dan di Afrika. Mesosaurus merupakan jenis reptil yang hidup di darat dan di air tawar. Wegener beranggapan bahwa Mesosaurus tidak mungkin berenang di samudra untuk sampai ke benua lain. Oleh karena itu, Wagener beranggapan bahwa Mesosaurus hidup di benua tersebut pada saat benua masih menyatu.

Penyebaran penemuan fosil cynogatus dan glossapteris

(Sumber:wikipedia.org)

Gambar 12. Penyebaran penemuan fosil cynogatus dan glossapteris

Selain fosil Mesosaurus, penemuan fosil lainnya juga mendukung teori pergerakan lempeng. Beberapa penemuan fosil tersebut, antara lain (a) Fosil Cynognsthus yang ditemukan di Amerika Selatan dan Afrika, (b) Fosil Lystrosaurus yang ditemukan di Afrika, India, dan Antartika, (c) Fosil tumbuhan Glossopteris yang ditemukan di Amerika Selatan, Afrika, India, Antartika, dan Australia.

Jika benua-benua pernah menyatu, maka bebatuan yang menyusun benua tersebut akan memiliki kesamaan. Dan hal ini terbukti, struktur bebatuan pegunungan Appalachian di Amerika Serikat memiliki kesamaan dengan batuan di Greenland dan Eropa Barat. Selain itu, struktur batuan di Amerika Selatan dan Afrika juga memiliki kesamaan. Kesamaan struktur batuan menjadi salah satu fakta pendukung bahwa benua pernah menyatu. Akan tetapi, teori pergerakan benua yang diajukan Wagener tidak dapat menjelaskan bagaimana benua berpisah dan bergerak menjauh. Oleh karena itu, teori ini ditolak oleh para ahli pada saat itu.

Lempeng tersusun atas kerak dan bagian atas mantel Bumi

(Sumber:biggs, 2008)

Gambar 13. Lempeng tersusun atas kerak dan bagian atas mantel Bumi

Sekitar tahun 1960, para ilmuwan mengembangkan sebuah teori berdasarkan teori pergerakan benua (continental drift) dan teori seafloor spreading. Teori ini disebut teori tektonik lempeng. Berdasarkan teori lempeng ini, kerak bumi dan bagian atas dari mantel bumi terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian ini disebut lempeng. Lempeng ini bersifat plastis dan dapat bergerak di lapisan ini. Lempeng tersusun atas kerak dan bagian atas daripada mantel bumi.

Ketika lempeng bergerak, maka akan terjadi interaksi antarlempeng. Lempeng dapat bergerak saling menjauh dan memisah, juga bisa saling mendekat hingga terjadi tubrukan antarlempeng. Jenis pergerakan lempeng tersebut dapat diamati pada gambar di bawah.

Diagram lempeng di dunia beserta jenis pergerakannya

(Sumber:biggs, 2008)

Gambar 14. Diagram lempeng di dunia beserta jenis pergerakannya

Pergerakan sebuah lempeng berakibat perubahan pada lempeng lainnya. Berbagai lempeng yang ada di atas dapat bergerak secara terpisah maupun bersamaan. Apabila dua lempeng bergerak saling menjauh, lempeng tersebut bersifat divergent. Lempeng yang bersifat divergent antara lain lempeng Indo-Australia yang bergerak menjauh dari lempeng Antartika, serta lempeng Amerika Utara yang bergerak menjauh dari lempeng Eurasia.

Pergerakan divergent ini akan mengakibatkan perisiwa patahan/retakan. Salah satu patahan yang terbesar di dunia adalah patahan San Andreas di California, Amerika Serikat yang panjangnya mencapai 1.300 km. Jika terdapat dua lempeng yang saling mendekat, maka pergerakan tersebut disebut convergent. Lempeng yang bergerak konvergen antara lain, lempeng Indo-Australia yang bergerak mendekat dengan lempeng Filipina, serta lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia.

Pergerakan lempeng secara konvergen akan mengakibatkan tabrakan antarlempeng, yang mengakibatkan terjadi fenomena subduksi dan tabrakan antarbenua. Subduksi merupakan hasil tabrakan lempeng samudra dengan lempeng benua yang mengakibatkan lempeng samudra menyelusup ke bawah lempeng benua seperti pada gambar di bawah. Salah satu akibat tabrakan ini adalah terbentuknya palung laut.

Subduksi dan tabrakan antarlempeng benua

(Sumber:Nationalgeographic.com)

Gambar 15. Subduksi dan tabrakan antarlempeng benua

Tabrakan antarbenua terjadi tatkala kerak benua bergerak saling mendekat. Salah satu fakta terjadinya tabrakan antarbenua adalah pegunungan Himalaya. Pegunungan ini terbentuk karena ada dua lempeng benua yang bertabrakan, sehingga mengakibatkan salah satu kerak benua terdorong ke atas dan membentuk pegunungan.


Pertanyaan


Petunjuk :

  1. Jawablah semua soal dibawah ini.
  2. Soal berupa pilihan ganda.
  3. Jika pilihan kamu benar, maka akan muncul tulisan "Jawaban benar".
  4. Jika pilihan kamu salah, maka akan muncul tulisan "Jawaban salah".

  1. Seorang ahli meteorologi yang menjelaskan bahwa pada zaman dahulu, semua benua di Bumi menyatu membentuk sebuah daratan yang sangat luas (Pangeae) adalah ….
    a. Alfred Wegener
    b. James Stag
    c. Todd Stigman
    d. Joshua Wurman
  2. Seorang ahli meteorologi yang menjelaskan teori Pangae adalah Alfred Wegener

  3. Salah satu fosil penemuan yang mendukung teori pangeae yang ditemukan di Amerika Selatan dan Afrika adalah ….
    a. Fosil Meganthropus
    b. Fosil Phitecanthropus
    c. Fosil Mesosaurus
    d. Fosil Homo Erectus
  4. Salah satu fosil penemuan yang mendukung teori pangeae yang ditemukan di Amerika Selatan dan Afrika adalah Fosil Mesosaurus

  5. Sisa fosil dari Cynognatus, reptil Triassic jenis daratan ditemukan di….
    a. Afrika
    b. India
    c. Antartika
    d. Amerika Selatan
  6. Sisa fosil dari Cynognatus, reptil Triassic jenis daratan ditemukan di Amerika Selatan